Bab 3. Individu, keluarga, dan
masyarakat
Individu
merupakan suatu kepribadian atau ciri khas seseorang untuk dirinya sendiri,
bukan untuk orang lain maupun lingkungan. Setiap individu mempunyai
karakteristik yang berbeda beda diluar factor eksternal yang ada. Untuk itu pengenalan tentang diri sendiri
perlu ditingkatkan agar tiap individu jelas mengambil tujuan hidupnya.
Kemudian
individu itu akan mengenal yang namanya keluarga, lembaga pendidikan kecil
paling penting oleh orang tua. Tahap inilah dimana ndividu paling rentan emosi
dan kejiwaannya. Pendidikan terbaik orang tua akan menghasilkan individu yang
baik. Dia telah mengenal norma-norma yang berlaku di masyarakat, tentang baik
dan buruk, dsb. Sebaliknya, jika pendidikan yang diberikan orang tua minim
maka, individu yang dihasilkan kurang baik. Banyak factor yang menyebabkan
minimnya arahan dari orang tua, diantaranya perceraian, kekerasan dalam rumah
tangga, gaya hidup keluarga yang foya foya, serta kurangnya pengetahuan tentang
agama.
·
. Pertumbuhan Individu
Terjadinya
perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari
pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman
dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan invidu
a. Faktor Natavistik, faktor yang dibawa sejak
lahir.
b. Faktor pendiri Emperistik dan
Environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada
lingkungan. Sedang dasar tidak berperan sama sekali
c.
Faktor pendiri
konvengsi dan interaksionisme;
Keluarga
merupakan benih akal penyusunan kematangan individu dan struktur kepribadian.
Anak-anak mengikuti orang tua dan berbagai kebiasaan dan perilaku dengan
demikian keluarga adalah elemen pendidikan lain yang paling nyata, tepat dan
amat besar. Keluarga adalah salah satu elemen pokok pembangunan entitas-entitas
pendidikan, menciptakan proses naturalisasi social, membentuk
kepribadian-kepribadian serta memberi berbagai kebiasaan baik pada anak-anak
yang akan terus bertahan lama.
Keluarga
memiliki damapak yang besar dalam pembentukan perilaku individu serta
pembentukan vitalitas dan ketenangan dalam benak anak-anak karena melalui
keluarga anak-anak mendapatkan bahasa, nilai-nilai, serta kecenderungan mereka.
Keluarga
bertanggung jawab mendidik anak-anak dengan benar dalam kriteria yang benar,
jauh dari penyimpangan. Untuk itu dalam keluarga memiliki sejumlah tugas dan
tanggungjawab. Tugas dan kewajiban keluarga adalah bertanggungjawab
menyelamatkan faktor-faktor cinta kasih serta kedamaian dalam rumah,
menghilangkan kekerasan, keluarga harus mengawasi proses-proses pendidikan,
orang tua harus menerapkan langkah-langkah sebagai tugas mereka.
Menurut
Fuad Ihsan fungsi lembaga pendidikan keluarga, yaitu keluarga merupakan pengalaman
pertama bagi anak-anak, pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin
kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga
akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa sehingga tumbuhlah kehidupan
keluarga yang damai dan sejahtera, keluarga berperan dalam meletakkan dasar
pendidikan agama dan sosial.
Orang
tua harus bisa menciptakan suasana keluarga yang damai dan tentram dan
mencurahkan kasih sayang yang penuh terhadap anak-anaknya, meluangkan waktunya
untuk sering berkumpul dengan keluarga, mengawasi proses-proses pendidikan anak
dan melakukan tugas masing-masing ayah dan ibu.
Agar
keluarga itu bisa dikatakan sehat dan bahagia, harus memiliki enam skriteria
yang amat penting bagi pertumbuhan seorang anak, yaitu Kehidupan beragama dalam
keluarga, mempunyai waktu untuk bersama, mempunyai pola konsumsi yang baik bagi
sesama anggota keluarga, saling menghargai satu dengan yang lainnya,
masing-masing anggota merasa terikat dalam ikatan keluarga sebagai kelompok
bila terjadi sesuatu permasalahan dalam keluarga mampu menyelesaikan secara
positif konstruktif.
Dari
beberapa paparan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa pendidikan dalam
keluarga merupakan pendidikan awal bagi anak karena pertama kalinya mereka
mengenal dunia terlahir dalam lingkungan keluarga dan dididik oleh orang tua.
Sehingga pengalaman masa anak-anak merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan selanjutnya, keteladanan orang tua dalam tindakan sehari-hari akan
menjadi wahana pendidikan moral bagi anak, membentuk anak sebagai makhluk
sosial, religius, untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuh kembangkan
inisiatif dan kreativitas anak.
Individu
merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial
yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang
sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab
dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu(1).
Selanjutnya,
perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang wajar dan normal harus
melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa
individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai
cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para
ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah
yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran
mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi
berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada
proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih
dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu
sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian
tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap
demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar
melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam
mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut
aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai
arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan
bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu
ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal
suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep
aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga
sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Contoh
soal:
1. Individu adalah …
a) Manusia
b) Hewan
c) Tumbuhan
d)
suatu kepribadian atau ciri khas seseorang untuk dirinya
sendiri
2. Ada berapa factor yang yang mempengaruhi
pertumbuhan individu …
a) 1
b) 2
c)
3
d) 4
3. Ini adalah factor yang menpengaruhi individu
kecuali …
a) Faktor Natavistik, faktor yang dibawa sejak
lahir.
b) Faktor pendiri Emperistik dan
Environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada
lingkungan. Sedang dasar tidak berperan sama sekali
c) Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
d)
Factor keputusan
4. Apa itu konsep aliran sosiologi tentang
pertumbuhan….
a)
pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses
perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap
demi tahap disosialisasikan.
b) Proses berubah
c) Proses kehilangan
d) Proses mendapatkan
5. Apa itu keluarga…
a)
lembaga pendidikan kecil
b) lembaga pendidikan sedang
c) lembaga pendidikan besar
d) lembaga pendidikan sangat besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar